Blog

Sabtu, 15 Juni 2013

Rayuan-rayuan maut (berbahaya-red) seorang ikhwan kepada akhwat:

 he..he.
 dipostingan ini gue akan mengepos trik-trik untuk cewek gimana cara menghadapi jika ada seorang cowok yang lebih tepatnya cowok alim tapi termasuk kategori genit sebaliknya,begitu juga dengan cowok untuk menghadapi seorang cewek yang lebih tepatnya alim tap centil.
  tadi gue gak sengaja baca sebuah postingan kawan imut di beranda facebokk gue.lalu,setelah gue pikir-pikir banyaknya cowok dan cewek yang aneh-aneh pada zaman ini untuk memikat hati lawan jenisnya,rasanya gue pantas untuk meletakan ini diblog gue.postingan ini gue tarok dengan tujuan bisa mengantisipasi kalian termasuk diri gue dalam menghadapi tipe-tipe orang seperti ini.

so..,,lets check it out :):)
Rayuan-rayuan maut (berbahaya-red) seorang ikhwan
kepada akhwat:

01. Ukhti, ana mencintaimu karena Allah...
(Tengkyu, tapi afwan ya ana gak cinta ma ente)

02. Ana jadikan anti sebagai adik angkat, mau kan?...
(Gak mau ah. Nanti diganggu terus lagi)

03. Anti cantik kalau pakai jilbab...
(Emang. Kok baru nyadar seh?)

04. Jika di hatinya Ali terukir nama Fathimah, maka dihatiku terukir nama anti...
(Anti? Siapa tuh? Namaku bukan Anti lho ya)

05. Ukhti, apakah engkau tulang rusukku yang bengkok?
(Bukan, coba cari di warung steak sebelah tuh kayanya banyak)

06. Assalamu alaikum, anti sudah makan?
(Kalau belum emangnya mau ntraktir?)

07. Anti sudah shalat malam belum?
(sms jam 3 pagi)

08. Ukhti, boleh minta no hp? nanti ana kirimin sms tausiyah dech...
(Sori gak share nomer pribadi. It's private)

09. Subhanallah...ana kagum dengan kepribadian anti. Anti seperti Fathimah, Sumayyah dan Khansa.
(Gak sampai segitunya kalee)

10. Alangkah beruntungnya ikhwan yang akan mendapatkan anti kelak...Masya Allah...
(Amiin. Tapi bukan ikhwan yang kegenitan pastinya)

11. Ukhti, pacaran adalah haram."Dan Janganlah kamu mendekati Zina". Maka itu, maukah anti ta'aruf dengan ana secara islami?
(Gak mau. Kalau niat langsung aja ke orang tua ana)

12. Ukhti, nanti kajian di sana datang ya? Ana juga datang...ketemuan yuk!!
(Ih males deh)

13. Masya Allah, ilmu anti sangat luas, maukah membantu ana untuk selalu memberikan nasihat ke ana?
(Cari yang sama-sama ikhwan aja donk Akh)

14. Maukah ukhti jadi admin group ana? Biar anti bisa menemani ana menghandle group ini.
(Afwan deh gak bisa. Lagi sibuk. Kalo gak sempet ngurusin grup mbok ya gak usah bikin grup)

15. Ukhti, kalau ada apa2 tentang masalah agama yang anti tidak tahu, tanyakan ke ana ya? Insya Allah ana akan bantu.
(Syukran but no thanks, mau nanya ke ustadzah aja lebih aman)

16. Ukhti, ana masih awam, ilmu ana sedikit, ana mohon ukhti membimbing dan mendakwahi ana selalu.
(Ngaji donk akh biar ada mentornya. Masa' harus ana)

17. Ukhti, halalkan ana...jangan sampai ana putus asa jika ukhti menolak ana...
(Ih maksa banget deh)

18. Anti sudah ana anggap sebagai adik ana sendiri, jadi jangan ragu2 jika membutuhkan sesuatu ke ana...
(Tapi ana gak pernah merasa punya kakak ente)

19. Ukhti sudah hafal berapa juz? Bolehkah ana mendengar bacaan ukhti?
(Rahasia donk. Dengerin murrotal tuh kebih bagus)

20. Afwan ukhti...ana kesulitan jika bertemu secara langsung. Maukah kita tukeran foto saja? Tapi ukhti duluan ya?
(Foto? Ah hari gini udah gak percaya foto. Isinya editan photoshop semua nanti)

21. Ukhti, abang anti adalah teman akrab ana, semoga dengan anti juga bisa akrab...
(Urusan ente ma abang ane, gak ada sangkut-pautnya ma ane)

22. Malam ini bintang berkurang satu...karena yang satunya sedang bersama ana sekarang...
(Sapa tuh? Lihatin kakinya nyentuh tanah atau enggak lho ya)

23. Anti tau ngga kalau kedua orangtua anti itu pencuri? Mereka telah mencuri bintang yang paling indah di langit, dan menaruhnya di mata anti...
(Lancang banget nuduh ortuku pencuri. Gak bakalan dijadiin mantu nanti)

24. Anti selalu bikin ana takut. Pertama bertemu, ana takut bicara kepada anti. Pertama bicara, ana takut nanti suka pada anti. Pas suka, ana takut nanti jatuh cinta pada anti. Udah jatuh cinta, ana takut kehilangan anti...
(Bla bla bla bla lebay deh)

25. Tadi malam ana kirim bidadari untuk menjaga tidur anti. Eh, dia buru-buru balik. Katanya, ‘Ah, masa bidadari disuruh jaga bidadari?
(Salah rumah kali. Bidadarinya nyasar ke tetangganya)

26. Ana tercipta hanya untuk menjadi suami anti...
(Ih pede bener lu)

27. Ana bersedia menjadi lilin, Membakar diri ana untuk menerangi diri anti...
(Pantesan gosong)

28. Ukhti, bolehkan ana pinjam Flashdisknya? untuk mentransfer hati ana ke hati ukhti...
(Emoh ah, nanti dikasih virus juga lagi)

29. Ukhti, dirimu ibarat sendok, karena selalu mengaduk-aduk hati ana.
(Kenapa gak centong sekalian lebih gede tuh)

30. Ukhti, mau kah anti menemani ana ke akta notaris?
(Mau bikin akta apa? Akta kepemilikan tanah?)
Bukan ukhti
(Trus akta apa donk?)
Akta kepemilikan hatimu
(Gubrak!!!)

dll (menunggu update terbaru) Berhati-hatilah para akhwat dari rayuan maut ini...

Ket: Rayuan ini bisa berlaku sebaliknya akhwat ke ikhwan (ikhwan juga perlu
berhati-hati).


0 komentar:

Posting Komentar