Blog

Sabtu, 01 Juni 2013

sekolahku tercinta

     malam ini,ketika mata ini tak terlelap,,
     entah kenapa terpikir dalam benakku hal apa yang paling kurindukan??

     teringat kembali ketika aku menginjak usia 12 tahun,awal perjalanan menuju SMP dengan wajah dan sikap yan masih polos.aku teringat ketika papa mengatakan bahwa aku akan dimasukkan kepesantren.itulah pertama kali aku tidak mematuhi perintah papa,itulah pertma kali aku berbicara dengan suara keras kepada papa "tika gk mau mau masuk pesantren pa,pesantren tuh kuno dan hanya belajar ilmu agama.nanti tika gk  bisa jadi dokter pa.pesantren itu penghalang cia-cita tika saja.aku pun pergi kekamar mengurung diri,tidak mau makan.pokoknya aku menunjukkan sifat pemberontakanku untuk masuk pesantren.
     ketika aku dinyatakan lulus,maka hal pertama yang aku lakukan adalah menangis sejadi-jadinya."tika gk mau,tika gk mau,pokoknya tika gk mau".aku pun ketika itu merasa papa dan mama tidak sayang kepadaku karena meletakkan aku yang namanya pesantren.karena sudah didaftarkan ulang mau tidak mau akhirnya aku memberatkan hati untuk bersekolah disana.
     aku pun menjalani masa-masa sekolah dengan hati yang tidak ikhlas.dipesantren ini lah aku menujukkan pembrontakan yang sebesar-besarnya kepada orang tua.'aku ingin pindah..aku ingin pindah..aku ingin pindah..'.pembentrokan itu diperlihatkan dengan diriku yang tidak mau belajar,melanggar aturan yang berlaku dipesantren,sehingga maklum aku sering kena jasus dan banyak yang namanya remedial dari semua pelajaran.mungkin jika kalian tanyakan  pelajran apa yang tidak pernah remedial maka aku akan menjawabnya "aku telah mengalami semua remedial disetiap pelajaran.bahkan fiqh yang dianggap mudah pun aku pun pernah remedial.tapi alhmadulillah,walaupun aku sering remedial allah masih mengizinkanku untuk selalu naik kelas.
   setelah aku berada dikelas tiga smp,papa pun mengatakan kepadaku aku boleh pindah ke sma.sungguh itu kebahagiaan terbesar rasanya pada saat itu.maka dengan semangat membara aku pun mulai belajar dengan serius mengejar ketinggalan.aku pun mulai mencari teman-teman dan ustadzah untuk mengajarkanku kembali.walaupun susah karena harus berusaha dari nol lagi tapi dengan janji yang papa berikan kepadaku akau pun melawan semua itu.aku mengorbankan waktu yang biasanya hanya kugunakan uintuk main-main, bahkan aku pun mulai mengorbankan tidur siangku yang biasanya itu tidak pernah kutinggalkan,an hal yang membahagiaakan adalah aku sudah mulai semangat meghafal al-quran.teringat olehku sehabis isya aku privat belajar fisika dan matematika sama dzakiyyah,ahasa ingris sama ustadzah tris,dan biologi sama ustadzah fitri.
    ketika mendekati hari un,niatku yang mengebu-mengebu untuk pindah perlahan-lahan mulai memudar.aku sudah mulai betah akan kebersamaan yang aku rasakan bersama teman-teman dan ustadzahku.berat rasanya melepaskan dekapan ukhuwah ini.ketika pendaftaran untuk melanjutkan ke MA dibuka,papaku mulai menanyakan aku akan melanjutkan sekolah dimana.aku pun ketika itu sangat bingung,entah kenapa ketika itu mlutku secara refleks mengatakan "pa tika lanjut MA  disini saja.".aku pun benar-benar ragu untuk itu semua.lain dimulut lain dihati.tapi akhirnya kumantapkan hatiku untuk melanjutkan sekolah disini,karena aku yakin dengan meyakini kata hati maka akan ada janj indah yang akan kualami disana.
    ketika aku dinyatakan telah un lulus dan mulai memasuki menjadi status siswa MA,kembali keraguan itu menghampiri.aku masih jadi ingi dokter tapi mengapa aku ambil pilihan ini?.aku pun bertanya ma ustadzah fitri,dan usatadzah fitri mengatakan "dengan tika telah memutuskan untuk melanjutkan disini,yakinlah allah akan memeluk mimpimu nak karena allah memeluk mimpi setiap umatNya.insya allah akan selalu bersama kita.
    ketika aku menginjak kelas dua sma,kembali keraguan itu menyelimuti dan aku merasa allah tidak mewujudkan mimpiku.aku pun minta pindah sama orang tuaku,tapi orang tua ku menolaknya.papaku mengatakan "kalau sudah mengambil keputusan harus dipertanggung jawabkan".aku pun hanya pasrah mendengar itu semua dan kembali melanjutkan kisahku menjadi siswa MA
    aku mulai merasakan perkataan ustadzah fitri itu benar ketika aku menginjak kelas tiga sma.disanalah aku merasakan puncak kebahagiaan menjadi siswa MA sekolahku.kebahagiaan itu akan kuceritakan dipostingku selanjutnya,dan disanalah juga aku mulai memahami bahwa aku tidak bisa menjadi dokter.
kenapa aku tidak menjadi dokter??posting selanjutnya akan kuceritakan. :D

    untuk saat ini,kebahagiaan yang palng kurasakan adalah aku dapat menjadi alumni  dari sekolahku yaitu PERGURUAN ISLAM ARRISALAH.aku beruntung allah telah menjadikanku untuk menjadi bahagian darinya .

                                   

  
   

0 komentar:

Posting Komentar